Ketua STAI MA Bayang Jadi Pemateri Utama PKM di PETAMA Malaysia: Membawa Misi Penguatan Tamadun dan Dakwah Masyarakat Asli Pahang

Ketua STAI MA Bayang Jadi Pemateri Utama PKM di PETAMA Malaysia: Membawa Misi Penguatan Tamadun dan Dakwah Masyarakat Asli Pahang

Pahang, Malaysia- Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madrasah Arabiyah Bayang, Zidni Ilman Nafi’an, S.H.I., MA., tampil sebagai narasumber utama dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pusat Pembangunan Tamadun Masyarakat Asli (PETAMA), University College of Yayasan Pahang (UCYP), Malaysia. Kegiatan yang berlangsung pada Jum’at, 31 Oktober 2025 ini merupakan wujud nyata kolaborasi akademik antara perguruan tinggi Islam Indonesia dengan institusi pendidikan Malaysia dalam upaya penguatan peradaban (tamadun) dan dakwah Islam kepada komunitas Masyarakat Asli (Orang Asli) di Pahang. Kehadiran Zidni Ilman Nafi’an sebagai pemateri pertama yang membawakan tema “Penguatan Peradaban dan Nilai Pendidikan Masyarakat” menjadi bukti pengakuan internasional terhadap kapasitas akademik dan pengalaman STAI Madrasah Arabiyah Bayang dalam bidang pendidikan Islam dan pemberdayaan masyarakat, sekaligus memperkuat jejaring kerja sama pendidikan tinggi Islam Indonesia-Malaysia yang telah terjalin dengan baik selama ini. (Jumat, 31/10/25).

 

Acara PKM yang sangat berkesan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Sekolah PETAMA, Puan Sobaria Binti Abu Bakar, yang merupakan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia. Dalam sambutan pembukaannya yang penuh kehangatan dan kebanggaan, Puan Sobaria menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kolaborasi akademik yang telah terjalin antara PETAMA dengan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya dengan STAI Madrasah Arabiyah Bayang dan STIT Al-Yaqin Muaro Sijunjung. “Saya sangat bersyukur dan berbangga karena ikatan persaudaraan dan keilmuan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan Islam, terus diperkuat melalui kerja sama seperti ini. Kolaborasi ini sangat penting untuk penguatan tamadun serta peningkatan mutu pendidikan bagi komunitas Masyarakat Asli di Pahang yang merupakan amanah besar yang kami emban,” ungkap Puan Sobaria dengan penuh ketulusan, mencerminkan komitmen kuat PETAMA dalam memberdayakan masyarakat adat melalui pendidikan Islam yang berkualitas.

 

Puan Sobaria, yang memiliki kedekatan emosional dengan Indonesia karena pernah menimba ilmu di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga memaparkan dengan detail tentang latar belakang dan misi mulia PETAMA dalam mendidik anak-anak Masyarakat Asli Pahang. “Anak-anak yang belajar di PETAMA ini diambil dari kampung-kampung Orang Asli yang tersebar di seluruh Pahang. Mereka dibina di sini dengan ilmu agama Islam yang komprehensif, mulai dari Al-Qur’an, hadits, fikih, akhlak, hingga keterampilan hidup. Ini merupakan program kerajaan Malaysia yang sepenuhnya didanai dan difasilitasi oleh pemerintah. Setelah mereka menyelesaikan pendidikan di sini, mereka akan dikirim kembali ke kampung mereka masing-masing untuk menyiarkan agama Islam dan menjadi agen perubahan di tengah komunitas mereka,” jelas Puan Sobaria dengan penuh semangat, menggambarkan visi jangka panjang PETAMA dalam mencetak da’i-da’i muda yang akan menjadi pilar dakwah Islam di kalangan Masyarakat Asli yang selama ini masih banyak yang belum tersentuh dakwah secara intensif.

 

Kegiatan PKM yang sangat strategis ini diketuai oleh Dr. Awang Ringgit, M.Sy., Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Yaqin Muaro Sijunjung, Sumatera Barat, yang juga hadir langsung untuk memimpin tim dosen dan pakar pendidikan Islam dari Indonesia. Dalam sambutannya yang penuh kerendahan hati dan harapan besar, Dr. Awang Ringgit menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Pusat Pembangunan Tamadun Masyarakat Asli (PETAMA) UCYP University, Pahang, Malaysia, atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan untuk berkolaborasi dalam pembinaan ilmu agama. “Kami dari Indonesia merasa sangat terhormat dapat berkontribusi dalam program mulia ini. Semoga acara ini dapat berjaya dan memberikan manfaat yang besar bagi pendidikan anak-anak Masyarakat Asli, serta semakin mempererat hubungan persaudaraan dan keilmuan antara Indonesia dan Malaysia,” ungkap Dr. Awang Ringgit dengan penuh optimisme, menunjukkan komitmen kuat perguruan tinggi Indonesia dalam mendukung program pendidikan Islam di Malaysia.

 

Setelah pembukaan resmi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dari berbagai institusi pendidikan tinggi yang hadir. Pemateri pertama yang sangat dinanti adalah Ibu Zidni Ilman Nafi’an, S.H.I., MA., Ketua STAI Madrasah Arabiyah Bayang, yang membuka sesi dengan pemaparan yang sangat inspiratif dan mendalam mengenai “Penguatan Peradaban dan Nilai Pendidikan Masyarakat” (Strengthening Civilization and Educational Values in Society). Dalam presentasinya yang berlangsungmenyenangkan  dan sangat interaktif, Zidni Ilman Nafi’an memaparkan konsep tamadun (peradaban) dalam perspektif Islam yang mencakup dimensi spiritual, intelektual, moral, dan sosial. Beliau menekankan bahwa pendidikan Islam bukan hanya transfer of knowledge (pemindahan ilmu), tetapi lebih penting lagi adalah transfer of values (pemindahan nilai-nilai) yang akan membentuk karakter dan peradaban yang mulia. “Pendidikan Islam harus mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, memiliki kesadaran sosial yang tinggi, dan mampu menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat,” tegas Zidni Ilman Nafi’an, yang disambut dengan antusiasme tinggi dari para peserta PKM yang terdiri dari guru-guru PETAMA, mahasiswa, dan anak-anak didik Masyarakat Asli.

 

Dalam paparannya yang sangat aplikatif dan kontekstual, Zidni Ilman Nafi’an juga berbagi pengalaman STAI Madrasah Arabiyah Bayang dalam memberdayakan masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, melalui berbagai program pengabdian masyarakat seperti pengajian rutin, pelatihan keterampilan, pendampingan UMKM, dan pembinaan remaja masjid. Beliau juga memberikan beberapa strategi praktis yang dapat diterapkan oleh para guru PETAMA dalam mendidik anak-anak Masyarakat Asli agar mereka tidak hanya memahami Islam secara teoritis, tetapi juga mampu mengamalkan dan menyebarkan nilai-nilai Islam dengan cara yang bijaksana dan sesuai dengan konteks budaya lokal mereka. “Dakwah dan pendidikan Islam kepada masyarakat adat harus dilakukan dengan pendekatan yang santun, penuh kasih sayang, dan menghormati budaya lokal mereka. Kita tidak boleh memaksakan cara kita, tetapi harus bisa masuk ke hati mereka dengan keteladanan dan kebijaksanaan,” pesan Zidni Ilman Nafi’an yang mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin, menunjukkan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dan menyentuh hati para pendidik yang memang setiap hari berhadapan dengan tantangan mendidik anak-anak dari latar belakang budaya yang unik.

 

Kegiatan PKM di PETAMA Malaysia ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif, foto bersama, dan sepakat untuk bekerja sama dalam  program-program kolaboratif lainnya di masa mendatang. Kehadiran Zidni Ilman Nafi’an, S.H.I., MA., sebagai representasi STAI Madrasah Arabiyah Bayang di forum internasional ini tidak hanya mengangkat nama baik kampus dan Kabupaten Pesisir Selatan, tetapi juga menunjukkan bahwa perguruan tinggi Islam di daerah pun memiliki kapasitas dan kompetensi yang diakui secara internasional. Puan Sobaria dalam penutupannya menyampaikan harapan besar agar kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan semakin diperkuat. “Terima kasih kepada Dr. Awang Ringgit, Ibu Zidni Ilman Nafi’an, dan seluruh tim dari Indonesia yang telah berbagi ilmu dan pengalaman yang sangat berharga. Semoga silaturahmi ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat dan produktif untuk kemajuan pendidikan Islam di Malaysia dan Indonesia. InsyaAllah, kami akan terus menjalin komunikasi dan mencari peluang-peluang kolaborasi lainnya yang saling menguntungkan,” pungkas Puan Sobaria dengan penuh harap, disusul dengan doa bersama untuk kesuksesan program PETAMA dan kejayaan pendidikan Islam di kedua negara. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi setiap langkah dakwah dan pendidikan yang dilakukan untuk kemaslahatan umat. Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin.
By. Muhammad Yunus