Ketua STAI Madrasah Arabiyah Bayang Harumkan Nama Sumbar di Forum Internasional UPM-UIMSYA 2025

Ketua STAI Madrasah Arabiyah Bayang Harumkan Nama Sumbar di Forum Internasional UPM-UIMSYA 2025

Bayang, PADANG – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan akademisi Sumatera Barat di kancah internasional. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madrasah Arabiyah Bayang, Zidni Ilman Nafi’an, mendapat kehormatan sebagai pembicara dalam International Conference on Islamic Education UPM-UIMSYA 2025 yang akan digelar pada 3 November 2025 di Fakulti Kajian Pendidikan, Universiti Putra Malaysia (UPM). Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa intelektual muslim Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi dalam diskusi pendidikan Islam tingkat global. (Kamis, 30/10/25).

Konferensi bergengsi yang mengusung tema “Strengthening Islamic Educational Leadership through Faith, Ethics, and Digital Transformation” ini merupakan kolaborasi strategis antara UPM Malaysia dengan Universitas Islam Nusantara Sumatera Barat Arat (UIMSYA). Zidni Ilman Nafi’an akan mempresentasikan kertas kerja berjudul “An Analysis of Women’s Leadership Patterns in Advancing Education at Islamic Universities” yang mengangkat isu krusial tentang peran kepemimpinan perempuan dalam memajukan pendidikan tinggi Islam. Topik ini sangat relevan dengan perkembangan dunia pendidikan modern yang semakin menghargai kesetaraan dan keberagaman dalam kepemimpinan.

“Ini adalah momentum emas untuk menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Islam di daerah memiliki kapasitas riset dan pemikiran yang setara dengan universitas besar,” ujar Zidni dengan penuh semangat. Menurutnya, penelitian tentang pola kepemimpinan perempuan di universitas Islam sangat penting karena masih banyak potensi yang belum tergali secara maksimal. Melalui forum internasional ini, ia berharap dapat membuka wawasan dan memicu diskusi konstruktif tentang bagaimana kepemimpinan perempuan dapat menjadi kekuatan transformatif dalam dunia pendidikan Islam.

Kehadiran Zidni dalam konferensi ini bukan sekadar partisipasi biasa, melainkan representasi dari kerja keras dan dedikasi para akademisi di perguruan tinggi Islam daerah. STAI Madrasah Arabiyah Bayang, yang berada di kawasan Pesisir Selatan, terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan riset berkualitas dan membangun jejaring akademik internasional. Undangan ini sekaligus menjadi pengakuan bahwa karya ilmiah dari institusi kecil pun dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Konferensi yang diselenggarakan oleh Fakulti Kajian Pendidikan UPM ini diprediksi akan menghadirkan para pakar pendidikan Islam dari berbagai negara. Dengan motto UPM “With Knowledge We Serve” dan fokus pada Agriculture, Innovation, dan Life, forum ini menjadi wadah strategis untuk bertukar gagasan tentang bagaimana pendidikan Islam dapat beradaptasi dengan era transformasi digital tanpa kehilangan nilai-nilai iman dan etika. Kehadiran akademisi dari Indonesia, khususnya Sumatera Barat, akan memperkaya khazanah diskusi dengan perspektif lokal yang kaya akan tradisi intelektual Islam Nusantara.

Pencapaian Zidni Ilman Nafi’an ini menjadi inspirasi bagi para dosen dan peneliti muda di seluruh Indonesia, terutama yang bertugas di institusi pendidikan tinggi Islam di daerah. Ini membuktikan bahwa keterbatasan geografis dan sumber daya bukan penghalang untuk menghasilkan karya ilmiah berkualitas internasional. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dalam riset, keberanian untuk mengangkat isu-isu strategis, dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang. Setiap akademisi memiliki peluang yang sama untuk berkontribusi dalam diskusi global, asalkan memiliki dedikasi dan visi yang jelas.

Semoga keikutsertaan Zidni Ilman Nafi’an dalam International Conference on Islamic Education UPM-UIMSYA 2025 ini membawa manfaat besar, tidak hanya bagi pengembangan pribadi dan institusinya, tetapi juga bagi kemajuan pendidikan Islam Indonesia secara keseluruhan. Mari kita dukung setiap upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di tanah air, karena masa depan bangsa terletak pada kualitas pendidikan yang kita bangun hari ini. Prestasi ini adalah milik kita bersama, dan harus menjadi cambuk motivasi untuk terus berkarya dan berinovasi dalam dunia pendidikan Islam.

By. Muhammad Yunus